Minggu, 21 Mei 2017

REDESAIN FORUM PRB JATIM

Akhirnya, forum pengurangan risiko bencana jawa timur (F-PRB JATIM), berhasil menyelenggarakan musyawarah besar. Perhelatan besar itu diselenggarakan di Hotel Pelangi, Kota Malang, 24 - 25 April 2017, berhasil memilih pengurus baru dengan suara aklamasi tanpa diwarnai aksi.

Semoga personil yang diberi amanah menjadi pengurus bisa meramaikan forum dengan kegiatan yang kreatif, inovatif dan membawa kebermanfaatan bagi upaya pengurangan risiko bencana, penanggulangan bencana, dan adaptasi perubahan iklim. Dari forum inilah diharapkan muncul gagasan cerdas yang bisa menginspirasi para pengambil kebijakan.

Bolehlah dikatakan bahwa keberadaan forum itu sebagai tempat  membicarakan kepentingan bersama untuk memperkaya wawasan, memperluas pengetahuan, dan meningkatkan kapasitas (keterampilan dan kemampuan), melalui pertukaran informasi, pengalaman, serta membangun jejaring kemitraan.

Jika melihat keberagaman pengurus, tampaknya ada harapan baru dalam implementasi program forum. Keberagaman pengalaman dan latar belakang pendidikan kelihatannya juga akan memperkaya programnya. Tentu, harapannya, program yang disusun semakin dapat terasakan manfaatnya bagi anggota forum, pemerintah (BPBD, BNPB) dan dunia usaha, serta khalayak ramai yang menjadi bidikan programnya.

Konsolidasi dan peningkatan kapasitas anggota, kayaknya mendesak untuk diagendakan. Agar terjadi kesepahaman akan keberadaan forum. Sehingga keberadaannya benar-benar menjadi pertukaran pengalaman dan saling memberi informasi antar anggota dimanapun berada. Ini penting, untuk memudahkan koordinasi, komunikasi dan mobilisasi saat terjadi bencana dan menghindari berita hoax yang berseliweran di media sosial.

Dengan kecanggihan teknologi internet, tidak menutup kemungkinan forum memfasilitasi anggotanya untuk berdiskusi lewat whatsapps (online) yang murah meriah, daripada harus bersemuka mengeluarkan biaya ekstra. Termasuk rapat-rapat per bidang.

Hal ini sejalan dengan usulan Sekjen F-PRB JATIM yang ingin membangun dinamika melalui diskusi rutin, sekaligus upaya menjaga nilai dan ruh forum agar tidak terjebak dalam hal teknis dan praktis, seperti yang diutarakan oleh sesepuhnya forum, Sugeng Yanu.

Topiknya bisa apa saja, seperti pelayanan publik dalam kebencanaan. Bisa juga pengalaman tentang peristiwa di lapangan yang ‘menggelitik’ untuk di diskusikan. Dimana nantinya, hasil diskusi yang berupa aneka komentar itu dikompilasi oleh personil yang piket di sekretariat.

Kemudian diselaraskan oleh bidang publikasi dan kampanye, serta humas, untuk dijadikan artikel yang menarik, dan enak dibaca, dimuat di bulletin (news letter), terbitan F-PRB JATIM. Semoga gagasan liar ini bisa menggugah semangat menulis bagi anggota forum, guna ikut mensukseskan Gerakan Literasi.

Dengan demikian, seluruh anggota forum diharapkan ikut terlibat aktif dalam ‘pertukaran’ gagasan lewat berbagai komentar yang bebas dan bertanggungjawab. Tidak hanya aktif ketika ada acara seremonial belaka. Inilah yang harus ditekankan agar kepengurusan F-PRB Jatim ada bedanya dengan sebelumnya.

Ada yang bilang komunikasi dan koordinasi harus diperkuat agar keberadaan forum semakin solid, transparan, berkualitas dan diperhitungkan kehadirannya. Salah satunya dibangun lewat dialogis partisipatori, sebuah teknik pemberdayaan yang sangat dipahami  oleh para pendiri forum, yang saat ini diberi amanah menahkodai F-PRB JATIM hasil mubes di Hotel Pelangi, Kota Malang, Jawa Timur.

Rapat perdana F-PRB Jatim pun sudah digelar di ruang Unsur Pengarah BPBD JATIM, rabu (18/05/2017), dengan agenda finalisasi pengurus, aktivasi sekretariat dengan menyusun daftar piket yang berdenda, pembahasan renstra dan kerjasama. Semua ini akan mewarnai musyawarah kerja yang direncanakan akan diselenggarakan tanggal 11 Juli 2017 . Semoga langkah kecil yang telah diayunkan oleh beberapa pengurus, bisa menelurkan kegiatan nyata, sebagai bentuk redesain gerakan F-PRB JATIM. Salam tangguh, salam kemanusiaan. [eBas]

  





1 komentar:

  1. Mari kita kobarkan semangat berforum dgn mengedepankan konsep saling menguatkan bukan melemahkan demi kemajuan bersama

    BalasHapus