Senin, 10 Juli 2017

RELAWAN ARISAN ILMU

Sudah menjadi keharusan organisasi, bahwa setelah mengadakan kongres, maka pengurus terpilih harus segera menyusun kepengurusan dan struktur organisasi beserta kelengkapan administrasi organisasi. Ini penting agar keberadaan organisasi bisa segera menunjukkan aktivitasnya sehingga cepat dikenal oleh masyarakat dan stake holder terkait.

Untuk itulah, salah satu upaya mempercepat menampakkan aktivitasnya, maka pengurus menyelenggarakan rapat kerja untuk membahas beberapa agenda yang sudah seharusnya segera dilaksanakan.

Dalam rapat pengurus sekretariat bersama relawan penanggulangan bencana jawa timur (SRPB JATIM), yang dihadiri oleh beberapa pengurus, muncul gagasan spontan tentang perlunya mengadakan arisan ilmu antar relawan. Sementara, untuk mengawalinya, kegiatan ini diwajibkan kepada anggota SRPB JATIM.

Nanti, setelah berjalan, pesertanya diperluas untuk semua relawan yang peduli kepada upaya peningkatan kapasitas, dalam hal penanggulangan bencana, pengurangan risiko bencana, dan adaptasi perubahan iklim. Termasuk nara sumbernya pun bisa dari berbagai disiplin ilmu yang terkait dengan kebencanaan.

“Perlunya cangkruk bareng ala relawan disertai workshop yang diisi oleh pakar, akademisi dan praktisi kebencanaan, maupun dari relawan sendiri dengan konsep dari kita, oleh kita, untuk kita,” Kata Hamid, penggagas arisan ilmu.  

Kegiatan arisan ilmu ini sebagai upaya pengimbasan ilmu pengetahuan dan keterampilan guna menambah wawasan relawan.disamping itu kegiatan ini juga sebagai media belajar bagi anggota SRPB JATIM pada khususnya. Belajar menjadi nara sumber denga tema bebas sesuai bidangnya atau kebisaannya, dan belajar menjadi peserta diskusi yang baik, aktif menyimak apa yang dipresentasikan nara sumber.

Obrolan malam yang akrab bersahabat ini berjalan mengalir usai pembahasan rencana raker SRPB JATIM. Dimana, yang harus segera dipersiapkan adalah masalah tempat dan tanggal pelaksanaan. ini penting, mengingat waktu persiapannya mepet.

Belum lagi jumlah organisasi yang diundang. Kriterianya bagaimana dan masing-masing organisasi diwakili berapa orang, kiranya harus juga segera dikonsultasikan kepada pihak ‘pengampu’ raker SRPB JATIM, agar kerja panitia tidak  ‘nabyak-nabyak koyo beras den interi’.

Kegiatan ini pun juga menyinggung info dari Sugeng Yanu tentang rencana sertifikasi relawan. Hal ini sebagai upaya pemetaan dan pembinaan untuk meningkatkan kapasitas relawan sesuai standar yang dipersyaratkan oleh LSP-PB, sekaligus memudahkan mobilisasi relawan saat ada bencana.

Hal ini sejalan dengan keberadaan SRPB JATIM yang salah satu programnya melakukan pendataan keberadaan organisasi relawan penanggulangan bencana se jawa timur, sekaligus mendorong BPBD Kabupaten/Kota berkenan memfasilitasi terbentuknya sekber relawan di daerahnya.

Kegiatan yang diselenggarakan di tempat yang agak ‘perpencil’ ini sangatlah tampak warna keguyubannya. Masing-masing peserta datang sambil membawa konsumsi sendiri-sendiri untuk dinikmati bersama-sama.

Semoga kegiatan kebersamaan ini bisa lestari dan berkelanjutan sebagai upaya peningkatan kapasitas relawan. Diantaranya dengan kegiatan arisan ilmu dalam rangka sinau bareng, saling peduli, saling berbagi. Harapannya, SRPB JATIM dapat membangun upaya peningkatan kapasitas relawan penanggulangan bencana, yang siap disertifikasi. [eBas]




Tidak ada komentar:

Posting Komentar