Rabu, 08 November 2017

RUMAH KOMUNITAS

Berbagai perwakilan Komunitas Pecinta Alam Surabaya, berkumpul di halaman Kebun Binatang (bonbin) Surabaya, selasa (7/11), malam. Malam itu cuaca agak mendung, namun wajah-wajah yang datang tampak ceria dengan berbagai celoteh khas pecinta alam. Ada yang sudah kenal, pun ada yang belum. Bahkan ada yang barugabung malam itu, salah satunya saya. Mereka berkumpul menyambut undangan Cak Ji lewat grup WhatsApp Arisan Ilmu Nol Rupiah.

Di dalam undangan itu, berisi ajakan mendukung kegiatan dengan tema ‘Green Nature Save The Earth’ yang akan dilaksanakan dengan serangkaian kegiatan, seperti bakti sosial membersihkan lingkungan sekitar wilayah Surabaya dan penanaman Pohon Cemara udang bekerja sama dengan kelurahan dan masyarakat yang berada di lokasi aksi.

Kemudian acara pun berlanjut dengan membahas rencana Kirab Banteng Merah Putih 178, yang berbarengan dengan gerak jalan perjuangan mosuro. Malam itu mereka menentukan panitia pelaksana serta agenda rapat-rapat untuk membulatkan rencana agar semuanya aman terkendali dan membawa kemaslahatan bagi sesama.

Dari obrolan malam yang bersifat nonformal itu, ada wacana yang sedang bergulir tentang pembentukan Rumah Komunitas. Harapannya, bisa menjadi wadah berkumpul, ngobrol berdiskusi tukar informasi dan berbagi pengalaman, sekaligus ajang berkarya menuangkan ekspresi untuk membuat aksi komunitas.

Obrolan sembari minum kapi ini pada dasarnya segaris dengan apa yang disampaikan oleh Cak Ji. Yaitu, dengan kebersamaan kita bisa saling bertukar pengalaman hidup yang sangat berguna ketika menghadapi suatu masalah.

Cak Ji, dengan gayanya bagai orator, juga mengatakan bahwa kebersamaan juga bisa untuk berbagi kebahagiaan dan kekonyolan bersama, dalam rangka menjalin tali silaturahmi paseduluran sak lawase.

“Dengan selalu menjaga kebersamaan terhadap orang-orang sekitar, akan kita dapatkan arti hidup yang sebenarnya. Untuk itulah dengan rasa kasih sayang yang kita miliki akan menjadikan semangat untuk terus maju dan berkembang untuk memberi manfaat kepada sesama.” Ujarnya, sambil nyruput kopi, entah punya siapa.

Ya, ide membangun rumah komunitas itu kiranya perlu didukung dan dikongkritkan agar semua komunitas pecinta alam se Surabaya segera terdata untuk kemudian diadakan ‘pembinaan’ agar terjadi kesepahaman dalam gerak langkah melestarikan lingkungan dan menikmati keindahan alam rimba dan eksotisnya punggungan gunung.

Untuk itulah tidak terlalu salah jika agenda membangun rumah komunitas seperti yang diimpikan Cak Ji itu, dijadikan bahan jagongan yang menarik dan segera dieksekusi agar tidak layu sebelum berkembang. Salam Santun, Salam Lestari, dan Salam Rimba.[eBas]



   

   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar